bintangtimurnews.com –
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan memprakirakan terjadinya pasang laut dengan ketinggian hingga 2,8 meter di pesisir Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Oleh karena itu, warga yang tinggal di kawasan pesisir diimbau untuk waspada terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan.
“Pada dasarian pertama, yakni 1-10 Juli 2024, sejumlah kawasan pesisir di Kaltim diperkirakan akan mengalami pasang laut dengan ketinggian antara 2,5 meter hingga 2,8 meter,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Diyan Novrida, di Balikpapan pada Selasa.
Waspada diperlukan karena pasang laut dapat mengganggu berbagai aktivitas, termasuk aktivitas warga pesisir, petambak, serta kegiatan ekonomi dan sosial lainnya. Anak-anak yang sering bermain dan berenang di pantai juga berisiko mengalami bahaya.
Berdasarkan prakiraan pasang surut di perairan Kaltim untuk periode 1-10 Juli 2024, wilayah Balikpapan diperkirakan akan mengalami pasang tertinggi pada 7 dan 8 Juli 2024 dengan ketinggian 2,8 meter pada pukul 07.00 dan 08.00 Wita. Sementara itu, surut terendah diperkirakan terjadi pada 6-10 Juli 2024 dengan ketinggian 0,5 meter pada pukul 24.00, 13.00-15.00, dan 24.00 Wita.
Kewaspadaan masyarakat sangat penting, terutama di tiga daerah yang dipengaruhi oleh pasang surut laut di perairan Balikpapan, yaitu Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser. Di wilayah-wilayah ini, banyak warga yang memiliki tambak untuk budidaya kepiting, udang, dan berbagai jenis perikanan laut lainnya.
Dikhawatirkan, ketika terjadi pasang tinggi, air laut dapat meluap ke tambak warga, yang bisa menyebabkan budidaya mereka hanyut terbawa arus. Ikan, udang, dan kepiting yang dipelihara dapat terdampak oleh arus pasang laut, yang berpotensi merugikan para petambak. Dengan adanya peringatan ini, para petambak diharapkan dapat melakukan langkah antisipasi.
Selain itu, pasang laut juga dapat mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, menghambat kegiatan warga yang tinggal di kawasan pesisir, bahkan air laut mungkin masuk ke permukiman warga yang dekat dengan pantai.
Waspada ini tidak hanya berlaku bagi warga di Balikpapan dan sekitarnya, tetapi juga di sejumlah kawasan pesisir lainnya di Kaltim. Misalnya, di perairan Muara Sungai Berau, Kabupaten Berau, pasang tertinggi diperkirakan terjadi pada 7-9 Juli dengan ketinggian 2,6 meter pada pukul 08.00-10.00 Wita, sedangkan surut terendah diperkirakan terjadi pada 5-9 Juli dengan ketinggian 0,5 meter pada pukul 14.00-17.00 Wita.
Di perairan Pulau Nubi dan Muara Sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara, pasang tertinggi diperkirakan terjadi pada 7-9 Juli dengan ketinggian 2,7 meter pada pukul 07.00 dan 08.00 Wita, serta surut terendah 0,5 meter pada 7-9 Juli pukul 14.00 dan 15.00 Wita.
“Di Perairan Teluk Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, pasang tertinggi diperkirakan terjadi pada 7 dan 8 Juli dengan ketinggian 2,5 meter pada pukul 06.00 dan 07.00 Wita, sedangkan surut terendah diperkirakan 0,4 meter pada 7 dan 10 Juli pukul 24.00, 01.00, dan 02.00 Wita,” kata Diyan.